MEUTIA HERZA PUTRI
18018069
/ K1-18
ELTMM
Materials Development:
Designing approach and principles
A.
What theory of teaching and learning are considered in designing
materials?
Peserta didik memiliki kemampuan untuk mempelajari banyak hal
dengan cara yang berbeda-beda pula. Memilih textbook sebagai penjembatan
peserta didik dengan berbagai materi merupakan pilihan yang sangat banyak
dilakukan oleh para guru. Textbook memang bukan satu satunya teaching
material yang ada, namun textbook masih menjadi pilihan alternatif
bagi para guru. Textbook tidak hanya membantu guru dalam mengajar, namun
juga membantu siswa dalam learning material untuk melatih kemampuan
mereka serta menjadi sarana untuk merevisi kemampuan mereka. oleh karena
itu dalam mengembangkan bahan ajar, pengembang harus mempertimbangkan
pengembangan dengan teori-teori belajar dan mengajar yang ada agar tercapainya
tujuan dari fungsi-fungsi dari materi tersebut.
1.
Tomlinson (2003) has listed the theories of teaching into the
following summary to make us easy in doing as materials developer.
Dalam
teori Thomlinson ini ada 3 aspek penting yang harus diperhatikan, yaitu, guru,
peserta didik, dan tujuan dari proses belajar mengajar. Berikut rangkumannya:
Guru
bisa dikategorikan berhasil dalam mengajar ialah guru yang mampu menikmati
perannya sebagai pengajar dan merasa yakin dengan materi yang mereka gunakan. Selain
itu guru juga bertanggung jawab dalam menghidupkan suasana pembelajaran yang
memiliki unsur energi positif. Susana kelas yang menyenangkan dapat tercipta
karna adanya energy positif. Kemudian dari segi peserta didik, semua peserta
didik memiliki hal kepribadian, motivasi, sikap, suasana hati, keinginan, serta
gaya belajar yang berbeda. Tentunya perbedaan ini juga akan terus berbeda
setiap harinya. Oleh karena itu mereka cenderung lebih tertarik untuk belajar
mengenai apa yang mereka butuhkan dan yang mereka mau. Selain itu mereka juga
menyukai suasana pembelajaran yang menyenangkan yang dapat menstimulasi cara
belajar mereka. Hal yang terpenting dalam pembelajaran ialah peserta didik
dapat menghubungkan pengalaman belajar di dalam kelas dengan kehidupan mereka
di luar kelas. Kemudian dalam penerapannya, jika anak sudah mampu melibatkan
emosinya dalam proses belajar mengajar seperti tertawa, gembira, sedih, dan
marah lalu sudah bisa melibatkan hal itu maka pembelajaran tersebut sudah
mencapai pada tujuan.
2.
From the view of learning theory, Tomlinson (2003) has listed the
summary, in short:
· Deep
processing, hal ini dibutuhkan untuk melangsungkan pembelajaran yang efektif
dan dapat membuat peserta didik mengingat pembelajaran dengan kuat dan tahan
lama.
· Affective
management, ini berarti keterlibatan emosional peserta didik dengan sesuatu
yang mereka pelajari.
· Making
mental connection, yang berarti apa yang dipelajari peserta didik berkaitan
dengan pengalaman keseharian saat ini dan di masa depan.
· Pembelajaran
yang berdasarkan dari pengalaman hendaknya diterangkan terlebih dahulu sebelum
memberikan pemahaman materi.
· Peserta
didik hanya belajar apa yang mereka butuhkan dan apa yang mereka mau untuk
menghemat wajtu dan energi dalam proses pembelajaran.
· Multidimensional
processing, berarti proses yang membantu peserta didik merespon pengalaman
belajar dengan emosi, sikap, opini, dan gagasan.
B.
What principles should we take into account when we develop
materials?
Dalam mengembangkan materi, terutama pada textbook yang
digunakan dalam proses belajar mengajar bahasa inggris, sangat penting untuk
mengetahui beberapa prinsip yang dapat mengikat teori-teori yang telah
disebutkan sebelumnya. Terdapat tiga pendapat mengenai prinsip tersebut
diantaranya prinsip Howard & Major, prinsip Nunan, dan prinsip Tomlinson.
Howard & Major (2015) menyatakan ada 9 prinsip teaching
materials yang baik dan efektif dalam pengajaran bahasa Inggris (textbook):
1. Textbook hendaknya bersifat kontekstual, maksudnya bahan ajar harus sesuai
dengan konteks yang ada pada kurikulum, silabus, dan juga skema pengajaran. Dengan
kata lain, bahan ajar harus sejalan dengan kehidupan dan bahasa ibu peserta
didik.
2. Textbook hendaknya dapat menstimulasi interaksi peserta didik, yang dimana
memunculkan suasana yang menuntut peserta didik untuk berinteraksi satu sama
lain secara teratur namun masih dengan cara interaksi yang mereka lakukan
diluar sekolah.
3. Textbook hendaknya mendorong peserta didik untuk mengembangkan keterampilan
dan strategi pembelajaran. Melalui textbook, peserta didik diharapkan
mampu belajar dengan cara mereka sendiri ketika diluar kelas serta mengetahui
strategi untuk mengevaluasi diri mereka sendiri.
4. Textbook hendaknya mendorong siswa untuk melakukan analisa terhadap bahasa
yang mereka kuasi dan yang ada di sekitar, serta menganalisa bentuk dan fungsi bahasa tersebut yang kemudian membuat
hipotesis mereka sendiri mengenai bagaimana bahasa berkerja.
5. Textbook hendaknya memberikan kesempatan terhadap penggunaan bahasa yang berinterigitas
dengan memanfaatkan semua skills yang ada seperti listening, reading, writing,
and speaking.
6.
Textbook hendaknya menyediakan teks yang teruji keasliannya. Melalui textbook
peserta didik dapat mendengar, melihat, dan membaca cara pembicara asli dalam
berkomunikasi secara alami. Semua itu perlu dilakukan untuk bercermin pada
kebiasaan pembicara asli yang berguna bagi peserta didik saat diluar kelas.
7.
Setiap
chapter di textbook hendaknya memiliki hubungan satu sama lain yang mana
bisa membantu dalam mengembangkan keterampilan, pemahaman, dan unsur-unsur
bahasa yang ada.
8.
Textbook harus menarik dari segi tampilan dan juga isi.
9. Textbook hendaknya ditulis dengan ringkas dan efektif agar peserta didik
dapat memahami petunjuk yang ada di buku secara jelas.
Nunan (1988) mengeidentifikasi enam prinsip, diantaranya:
1.
Textbook hendaknya sejalan dengan kurikulum yang ada.
2.
Textbook hendaknya autentik dalam segi teks dan juga tugas.
3.
Textbook hendaknya bisa menstimulasi interaksi peserta didik.
4. Textbook hendaknya memungkinkan peserta didik untuk focus pada
kaidah-kaidah bahasa.
5. Textbook hendaknya mendorong peserta didik untuk dapat mengembangkan
keterampilan belajar dan ketarampilan dalam belajar mereka.
6. Textbook harus mendorong peserta didik untuk menerapkan keterampilan mereka
ke keseharian di luar kelas.
Tomlinson (2011) suggest the following principles if materials
developer intents to construct their learning.
Bahan ajar hendaknya
memiliki dampak yang membuat peserta didik memiliki rasa ketertarikan dalam
memperhatikan pelajaran. Semua itu dapat dilakukan dengan menampilkan topik,
ilustrasi serta kegiatan yang tidak biasa dan tidak monoton. Serta penampilan
yang menarik dengan memanfaatkan penggunaan warna dan juga konten yang membuat
peserta didik tertarik dengan bahan ajar. Selan itu, bahan ajar hendaknya mampu
menimbulkan rasa nyaman untuk peserta didik dan tidak membuat mereka merasa cemas.
Maksudnya ialah peserta didik cendurung tidak cemas ketika melihat halaman yang
memiliki banyak ruang kosong serta ilustrasi yang sesuai dengan keseharian
mereka ketimbang halaman yang isinya penuh dengan materi yang membuat mereka
bergidik cemas.
Bahan
ajar hendaknya mampu membantu peserta didik dalam meningkatkan rasa percaya
dirinya. Hal itu dapat dilakukan melalui akitivitas yang mendorong peserta
didik untuk mempelajari hal yang satu tingkat berada diatas kemampuannya
seperti melibatkan tugas problematic yang dapat menstimulus peserta didik untuk
yakin dengan diri mereka sendiri ketika memecahkannya.
Kemudian,
hendaknya hal yang diajarkan di dalam bahan ajar kepada peserta didik relevan
dan berguna untuk kehidupan sehari-harinya. Selain itu, bahan ajar hendaknya
mampu meningkatkan self-investment peserta didik dengan cara memberikan mini
project beradasarkan topik yang relevant dengan tujuan agar peserta didik dapat
bertanggung jawab atas apa yang mereka pilih dan kerjakan.
Lalu,
pelajar harus siap terhadap apa yang diajarkan seperti materi linguistic,
kesiapan perkembangan, maupun kesiapan mental. Dan juga bahan ajar harus
menerapkan penggunaan bahasa yang autentik oleh peserta didik dengan melakukan
aktivitas seperti mendengarkan radio yang menggunakan native speaker sebagai
penyiarnya, atau mendengarkan music sambil menulis lirik, dan aktivitas aktif
lainnya yang bisa merangsang peserta didik untuk aktif merespon dengan benar. Tentunya
hal ini berguna untk kemampuan berkomunikasi peserta didik.
Bahan
ajar harus memperdulikan gaya belajar peserta didik yang berbeda. Oleh karena
itu bahan ajar harus mencakup Sembilan gaya belajar yang berbeda, diantaranya:
·
Visual
(melalui gambar/indera penglihatan)
·
Auditory
(melalui audio/indera pendengaran)
·
Kinaesthetic
(melalui praktek, seperti bermain game)
·
Studial
(melalui teori)
· Experimental
(peserta didik lebih mengutamakan komunikasi ketimbang penggunaan grammar yang
baik dan benar)
·
Analytic
(melalui analasis)
·
Global
(menggunakan seluruh kemampuan bahasanya dalam merespon)
·
Dependent
(peserta didik yang lebih memilih belajar dari guru dan buku)\
·
Independent
(melalui pengalaman pribadi secara random)
Bahan ajar harus menyediakan beberapa jenis materi, teks, aktivitas
yang berbeda. Lalu bahan ajar harus menyediakan silent period di awal
indtruksi pembelajaran. hal ini bertujuan untuk peserta didik memperoleh
pemahaman sebelum memulai untuk berbica menganai bahasa asing. Selain itu bahan
ajar juga hendaknya tidak bersifar mengekang dan memaksa karena itu akan
berdampak pada performa peserta didik. Dan juga bahan ajar harus menyediakan
kesempatan bagi peserta didik untuk mendapatkan outcome feedback.
C.
What textbook qualities should we focused?
Kualitas textbook, baik buku cetak maupun buku elektronik
harus mendukung pembelajaran yang berdasarkan dengan kurikulum dan strategi pembelajaran
di dalam proses belajar mengajar. Kualitas ini juga didukung oleh ketertarikan
siswa dalam menggunakan textbook tersebut dengan memperhatikan beberapa
fitur berkualitas yang dapat mendukung prinsip-prinsip teaching material.
Berikut beberapa fitur yang harus diperhatikan, seperti:
·
Isi konten
textbook yang mengandung empat komponen kurikulum, yakni tujuan pembelajaran,
isi materi pembelajaran, strategi belajar mengajar, serta penilaian. Selain itu
isi textbook harus bersifat terkini, koherens, dan tidak condong pada
kelompok tertentu.
·
Kegiatan
belajar mengajar, textbook diharapkan mampu memfasilitasi kegiatan
belajar mengajar yang kritis, kreatif, serta inovatif dengan memperhatikan
kemampuan kognatif.
·
Isi textbook
harus terstruktur dan terorganisir. Struktur konten yang tepat, jelas, dan
logis mampu memfasilitasi peserta didik untuk mengetahui apa saja isi konten
yang di highlight. Struktur konten juga harus mengandung daftar isi, bab,
judul, dan sub-judul. Kemudian peletakan panduan dan instruksi harus diletakkan
diawal buku, sedangkan rangkuman bisa diletakkan di akhir halaman.
·
Bahasa.
Bahasa yang digunakan didalam textbook merupakan bahasa yang mudah
dipahami, tepat, menarik, dan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik.
·
Layout
dari textbook, untuk buku cetak layout sangat perlu diperhatikan. Layout harus
masuk akal, bersifat konsisten dan memperhatikan penggunaan spasi, rata
kanan-kiri yang tepat. Selain itu memasukkan ilustrasi berupa gambar dan grafik
yang tepat dan akurat dapat meningkatkan kefokusan peserta didik dalam belajar.
Kemudian penggunaan kertas yang tipis juga perlu diperhatikan agar peserta
didik tidak terlalu berat dalam membawa buku cetak.
·
Kemudian
untuk penggunaan e-textbook kita juga harus memperhatikan beberapa fitur
seperti memasukkan beberapa konten seperti gambar, grafik, dan video
pembelajaran yang menggambarkan topik. Selain itu e-book juga harus
difalisilitasi dengan beberapa fitur yang efektik dan tepat seperti fitur untuk
menghighlight, kamus online yang gratis, menyimpan utasan dan sejenisnya.
·
Kemudian
hal yang perlu diperhatikan bahwa e-book harus selaras dengan kecanggihan
teknologi yang ada saat ini seperti fitur navigasi dan pencarian materi, daftar
isi, tautan ke daftar isi, lokasi halaman saat ini, pencarian halaman, serta
tombol halaman sebelumnya dan selanjutnya agar dapat memudahkan peserta didik
dalam belajar.